SITUBONDO - Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, mendorong optimalisasi pemanfaatan lahan hutan Perhutani untuk pertanian rakyat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini disampaikannya dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Situbondo dan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso di Pendopo Situbondo, Kamis (15/5/2025).
Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Mas Rio menegaskan pentingnya membangun komunikasi non-formal antara pemerintah daerah dan Perhutani untuk menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat.
“Banyak persoalan yang kita hadapi dapat diselesaikan dengan percakapan dan komunikasi yang tidak formal, terutama terkait kepentingan warga. Tidak ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan jika kita berkomunikasi dengan baik,” ujarnya.
Mas Rio menyampaikan apresiasinya terhadap keakraban dan kolaborasi yang telah terjalin dengan Perhutani, khususnya dalam memberikan akses kepada masyarakat untuk menggarap lahan hutan secara legal. Ia menyebut wilayah Sumbermalang memiliki potensi besar untuk menjadi sentra produksi kopi dan rempah-rempah seperti jahe, kapulogo, dan kemukus.
“Saya serius ingin membranding Sumbermalang dengan kopinya. Kita ingin masyarakat kaya, bukan hanya bupati atau petinggi saja,” tegasnya.
Selain kopi, ia juga mendorong sistem pertanian tumpangsari agar masyarakat memiliki penghasilan sepanjang tahun. “Saya berharap selain kopi, ada tanaman lain di bawah pohon kopi sehingga masyarakat bisa bekerja sepanjang tahun,” tambahnya.
Mas Rio juga menyoroti pentingnya penggunaan pupuk subsidi secara tepat, yang kini bisa diakses kembali oleh para petani berkat kerja sama yang dijalin. “Pupuk adalah salah satu unsur penting dalam ketahanan pangan. Harap digunakan semestinya,” katanya.
Ia berencana turun langsung ke lapangan untuk mengawasi distribusi pupuk dan pemanfaatan lahan. Bahkan, ia menyatakan kesiapannya untuk menjalin kemitraan langsung dengan pabrik-pabrik agar hasil pertanian masyarakat bisa terserap pasar.
“Saya tidak ingin bantuan tidak tepat sasaran. Tugas saya dan seluruh perangkat daerah adalah menyiapkan lapangan pekerjaan,” tandasnya.
Mas Rio juga mengajak para kepala desa dan tokoh masyarakat untuk terus bergotong royong dan menginisiasi kegiatan kolektif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Perhutani.
Ia bahkan menyebut rencana penyelenggaraan acara besar di kawasan Plasar Rengganis sebagai contoh sinergi pemerintah dan masyarakat.[]