Gelar Batik Nusantara 2025 Gaungkan Batik sebagai Gaya Hidup Dinamis dan Modern

Rabu, 30 Juli 2025 | 15:15:43 WIB

JAKARTA — Ajang Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 resmi dibuka di Jakarta dengan membawa semangat baru untuk menjadikan batik sebagai gaya hidup yang dinamis, modern, dan membanggakan, di tengah arus perubahan zaman. Diselenggarakan oleh Yayasan Batik Indonesia (YBI), acara ini mengusung tema besar “Bangga Berbatik”.

“GBN 2025 adalah ruang perayaan, apresiasi, sekaligus kolaborasi lintas generasi untuk menghidupkan batik sebagai bagian penting dari identitas bangsa,” ujar Ketua Pelaksana GBN 2025, Gita Ratna Gilangkencana, saat membuka acara, Rabu (30/7).

Salah satu sorotan utama dalam penyelenggaraan kali ini adalah Batik Merawit Cirebon, teknik membatik dengan pola garis-garis halus yang membutuhkan ketelitian tinggi. Teknik ini telah memperoleh status Indikasi Geografis (IndiGeo) pada November 2024, dan kini diangkat sebagai simbol batik yang tidak hanya kaya nilai budaya, tapi juga diakui secara resmi dan berpotensi mendunia.

“Ini bentuk komitmen kami untuk mendorong legitimasi batik sebagai warisan yang terus relevan di masa depan,” kata Gita.

Sebagai bentuk apresiasi, YBI juga memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh batik yang dianggap berperan penting dalam pelestarian dan inovasi batik Nusantara.

Tak hanya itu, acara juga dimeriahkan oleh pertunjukan konseptual bertajuk “Merawit Rasa”, sebuah pertunjukan seni yang juga berfungsi sebagai sarana penggalangan dana untuk mendukung program-program Yayasan Batik Indonesia.

Selama lima hari penuh, GBN 2025 menghadirkan lebih dari 200 stan UMKM batik dan kuliner Nusantara, serta berbagai program interaktif seperti talkshow, workshop, parade batik, immersive tunnel, photobooth, nail art, hingga live demo membatik dari Paguyuban Batik Cirebon.

Gita menekankan bahwa GBN 2025 bukan sekadar pameran, tetapi juga ruang kolaboratif yang mempertemukan perajin, seniman, pelaku usaha, hingga generasi muda yang ingin mengenal batik lebih dekat.

“Pelestarian batik adalah perjalanan kolektif. Tidak bisa dilakukan sendirian. Ini adalah perjalanan kita bersama,” tutup Gita.[]

Terkini