SITUBONDO - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Situbondo membentuk tim verifikasi faktual (verfak) untuk menyelidiki dugaan data fiktif pada penerima dana insentif guru ngaji di wilayahnya.
Plt. Kepala Dispendikbud Situbondo, Ratna Koba Susanti, menjelaskan tim ini ditugaskan untuk mencocokkan data yang diperoleh dari petugas operator desa dan kecamatan, serta melakukan pengecekan langsung di lapangan.
“Saya masih baru menjabat sebagai Plt. kepala dinas di sini, jadi belum mengetahui secara detil data guru ngaji yang menerima dana insentif,” ujar Ratna pada Kamis (27/02/2025).
Selain itu, lanjut Ratna, tujuan pembentukan tim verfak untuk mengetahui jumlah pasti penerima insentif dan memastikan tidak ada data fiktif, seperti yang dilaporkan ke DPRD Situbondo.
"Saya akan berupaya untuk segera menindaklanjuti dugaan data fiktif ini, salah satunya dengan membentuk tim verfak eksternal," tambahnya.
Menurut Ratna, tim verfak akan segera bekerja dengan mencocokkan data dari petugas operator desa dan kecamatan serta melakukan kunjungan langsung kepada beberapa guru ngaji penerima insentif.
"Ini untuk validasi. Bukan karena kami tidak percaya dengan petugas operator yang selama ini melakukan input data, tetapi untuk mencocokkan apakah sudah sesuai atau tidak. Sehingga nanti akar permasalahannya lebih jelas," imbuhnya.
Ratna menekankan bahwa Dispendikbud harus segera menyelesaikan verifikasi ini, dengan target selesai sebelum bulan Ramadan.
"Data guru ngaji yang menerima dana insentif jumlahnya sekitar empat ribu orang lebih. Ini yang akan kita cocokkan apakah sudah sesuai atau tidak," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 153 petugas operator desa dan kecamatan telah dipanggil untuk dimintai keterangan, terdiri dari 136 petugas operator desa dan 17 petugas kecamatan.
"Kami rapat dan ingin tahu datanya. Namun, kami belum bisa menyimpulkan dari hasil pertemuan tersebut sebelum ada hasil verfak," tutup Ratna.