Kritik Program Barak Militer Dedi Mulyadi, Anies Baswedan: Pendidikan Bukan Soal Hukuman

Kritik Program Barak Militer Dedi Mulyadi, Anies Baswedan: Pendidikan Bukan Soal Hukuman

JAKARTA – Anies Baswedan angkat bicara soal program barak militer yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk menangani anak-anak bermasalah. 

Menurut Anies, pendekatan ini justru menyederhanakan persoalan kompleks yang dihadapi anak-anak.

Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui kanal YouTube Tretan Universe pada Selasa, 22 Juli 2025, Anies menyampaikan keprihatinannya. 

Ia menilai bahwa mengirim anak-anak ke barak militer hanya akan memberi efek jangka pendek, tanpa menyentuh akar permasalahan.

“Barak itu memang efektif untuk mendidik kedisiplinan dan kepatuhan bagi prajurit. Tapi kalau untuk anak-anak, masalahnya tidak sesederhana itu,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Menurut Anies, penanganan kenakalan remaja seharusnya dilakukan melalui pendekatan pendidikan, bukan hukuman.

Ia menekankan pentingnya melibatkan orang tua dan guru untuk bersama-sama membimbing anak dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

“Yang pertama harus hadir adalah orang tuanya. Lalu duduk bersama gurunya, cari tahu masalahnya di mana, lalu diselesaikan bareng-bareng. Ini harus bersifat mendidik, bukan menghukum,” tambahnya.

Di tengah kritik tersebut, beredar kabar bahwa program barak militer akan dihentikan. Isu ini muncul setelah DPRD Jawa Barat melakukan pertemuan dan diskusi intensif dengan pihak Dinas Pendidikan.

Langkah ini menuai perhatian publik karena menyangkut arah kebijakan pendidikan dan perlindungan anak di Jawa Barat. 

Banyak pihak berharap pendekatan yang lebih humanis dan edukatif bisa menjadi solusi jangka panjang bagi persoalan anak dan remaja.[]

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index