JAKARTA – Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menegaskan bahwa stabilitas politik, keamanan, serta budaya masyarakat Indonesia yang adaptif menjadi modal utama dalam menghadapi gejolak geopolitik dan ketidakpastian ekonomi dunia.

Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas, Mayjen TNI Rido Hermawan, mengatakan sikap tenang, pengamatan cermat, dan analisis matang dibutuhkan sebelum mengambil keputusan strategis di tengah dinamika global.

“Nilai-nilai sebagai bangsa Indonesia, seperti gotong royong dan kepedulian sosial, sangat penting untuk menghadapi ketidakpastian ini agar kita bisa menatap masa depan lebih baik,” ujarnya di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Rido menilai efisiensi rantai pasok menjadi kunci mitigasi, mengingat gejolak geopolitik memicu kenaikan tarif dan biaya distribusi. 

Ia mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk memangkas proses yang berlapis dan boros biaya.

“Banyak kegiatan usaha, terutama di rantai pasok, menjadi tidak efisien karena terlalu banyak langkah yang harus dibiayai,” katanya.

Selain digitalisasi, kolaborasi antar pelaku usaha sejenis dalam pengemasan, pengawasan, penanganan, dan pengiriman logistik dinilai dapat menghemat biaya distribusi.

Rido juga meminta industri memaksimalkan bahan baku lokal untuk mengurangi ketergantungan impor, sekaligus menekan risiko gangguan pasokan global.

Ia menambahkan, pelaku usaha perlu memanfaatkan kebijakan protektif pemerintah seperti subsidi, insentif, dan relaksasi aturan. 

“Pemerintah pasti mengambil kebijakan untuk melindungi rakyat. Kita harus memaksimalkan insentif itu,” tegasnya.[]