JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan komitmennya untuk mengawal proyek besar Giant Sea Wall atau Tanggul Laut Raksasa yang masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN).
"Tentunya saya akan mengawal dua proyek besar ini sekaligus. Nanti meminta waktu yang lebih khusus untuk rapat terbatas bersama dengan sejumlah menteri lain yang terkait," kata AHY, dikutip Jumat (5/9/25).
Proyek Giant Sea Wall dirancang untuk melindungi kawasan pesisir dari ancaman banjir rob serta dampak perubahan iklim.
Biaya pembangunan ditaksir mencapai 80 miliar dolar AS atau sekitar Rp1,31 kuadriliun (kurs Rp16.430 per dolar AS).
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah menawarkan peluang investasi proyek ini kepada sejumlah negara mitra, di antaranya China, Korea Selatan, Jepang, hingga negara-negara Eropa.
Sejumlah fase pembangunan akan dibuka untuk kerja sama pembiayaan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Sebagai informasi, Presiden RI Prabowo Subianto baru-baru ini menghadiri undangan khusus Presiden China Xi Jinping di Beijing pada peringatan 80 tahun Hari Kemenangan, Rabu (3/9).
Dalam pertemuan itu, kedua kepala negara turut membahas peluang kerja sama infrastruktur strategis, termasuk Giant Sea Wall.[]