SITUBONDO – Pemerintah Kabupaten Situbondo resmi meluncurkan logo peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-207 pada Minggu, 27 Juli 2025, bertempat di Pendopo Kabupaten.
Logo ini dirancang khusus untuk merepresentasikan semangat tradisi, kolaborasi, serta konektivitas lintas generasi.
Mengusung angka '207' sebagai elemen utama, desain logo digambarkan dengan garis yang dinamis dan saling terhubung.
Visual ini melambangkan eratnya hubungan antarmasyarakat dan antarwilayah, baik secara fisik maupun digital, menuju Situbondo yang lebih inklusif, adaptif, dan berkemajuan.
Menariknya, bentuk angka '207' terinspirasi dari permainan tradisional 'Lompat Tali' — simbol harapan agar Situbondo mampu melompat lebih tinggi dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan warganya.
“Logo ini tidak hanya enak dipandang, tapi juga sarat dengan filosofi lokal,” ujar Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, atau yang akrab disapa Mas Rio.
Tak hanya itu, elemen utama logo juga mengambil inspirasi dari bentuk pucuk Ancak Agung, simbol budaya khas Situbondo yang biasanya hadir dalam perayaan adat Harjakasi.
Selain aspek bentuk, pemilihan warna pun dipertimbangkan secara mendalam:
Merah: melambangkan kemewahan dan kebijaksanaan
Hijau: mencerminkan kesuburan dan kedamaian
Kuning: merepresentasikan energi dan kehangatan
“Perpaduan warna ini menggambarkan Situbondo sebagai rumah bagi semua, tanpa membedakan suku, agama, maupun latar belakang,” tambah Mas Rio.
Logo Harjakasi 207 juga didampingi oleh slogan 'Explore the tradition and feel the experience', sebagai ajakan bagi masyarakat lokal dan luar daerah untuk merasakan kekayaan budaya Situbondo, mulai dari Petik Laut, Arebbe, Mamaca, hingga Tajin Sora.
Peluncuran logo ini menjadi penanda dimulainya rangkaian acara Harjakasi 207 yang akan berlangsung sepanjang Agustus 2025.
Pemerintah daerah berharap, identitas visual yang baru ini mampu membangkitkan semangat kebersamaan serta meningkatkan keterlibatan publik dalam pembangunan.
Logo ini hadir dalam berbagai versi—utama dan sekunder—dan akan diterapkan dalam berbagai media seperti spanduk, poster, hingga kampanye digital.
Kesatuan desain ini menjadi bagian dari upaya membangun citra Situbondo yang modern tanpa kehilangan akar budayanya.
Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, Harjakasi ke-207 diharapkan menjadi momentum bersama untuk melangkah ke masa depan Situbondo yang lebih cerah dan berdaya saing.[]